“Otak Hoax itu orang yang (kemarin) kalah Pilkada dan sudah divonis menista agama. Tapi menggambarkan bahwa semua orang takut kalau dia ikut Pilpres 2019 dan menang.” ~ Fahri Hamzah.
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ahulu kita kenal istilah ‘Fitnah lebih kejam dari pembunuhan’. Kini mungkin istilah itu sedikit berubah menjadi ‘Hoax lebih kejam dari pembunuhan’. Karena gak bisa dipungkiri, menjelang pesta demokrasi Pilkada dan Pilpres selalu ada saja pihak-pihak yang berselancar di atas pemberitaan hoax, demi keuntungan politik praktis. Kalau masih main hoax gini, ini mah gak gentle namanya. Hadeuh hadeuh.
Pengertian kata hoax sendiri sudah ada dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hoax diartikan sebagai sesuatu yang tidak benar atau bohong. Jadi apa pun pemberitaan di luar sana, kalau saja itu terbukti tidak benar dan tidak bisa dibuktikan kevalidannya, maka sudah termasuk hoax.
Nah menjadi semakin rumit kalau menampik hoax dengan hoax. Yup, seperti yang dilakukan politisi yang satu ini, Fahri Hamzah. Loh, Bang Fahri nyebar hoax gitu? Tunggu dulu, gak gitu juga kelez, sabar atuh. Bang Fahri ini, baru-baru aja nge-twit. Dan cuwitannya itu loh yang bernuansa abu-abu. Politisi emang gitu, sukanya main di daerah abu-abu. Ya biar gak kena pasal pencemaran nama baik kali ya hahaha.
#OtakHoax itu gini:
Orangnya Kalah Pilkada
Sudah divonis Menista Agama
Gugat Cerai Karena Selingkuh
Dll….Tapi,
Menggambarkan bahwa semua orang takut dia ikut Pilpres 2019.
Dan menang…..????— #MerdekaBro! (@Fahrihamzah) March 5, 2018
Dalam cuwitannya itu, Fahri beranggapan kalau biang kerok dari segala kegaduhan hoax yang bertebaran di media sosial ya si anu. Iya si anu. Siapa sih si anu yang dimaksud Fahri dalam cuwitannya? Ya meski ga disebutkan secara gamblang, gampang aja kok warganet tahu. Ayo kira-kira ada yang tau gak siapa si anu ini? Ya sudah anggap aja kita sama-sama tahu ya. Untuk sementara sebut saja si anu itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Jadi kurang lebih kira-kira Fahri sedang menuding kalau Ahok itu adalah otak penyebar hoax. Wah wah wah. Cius, otak penyebar hoax itu Ahok? Dalam asumsi Bang Fahri ini, dia beranggapan kalau semua orang itu takut seandainya Ahok ikut Pilpres 2019.
Atau, siapapun orang yang sempat berpikir dengan asumsi seperti itu, maka pemikirannya ini bagi Fahri dianggap otak hoax (punya pemikiran hoax) atau mengada-ada. Mmm gitu ya Bang maksudnya? Mmmm ane sekarang paham sedikit Bang. Eh, bukan paham maksud cuwitannya sih, tapi paham kalau Bang Fahri punya pemikiran yang abstrak hahaha. (K16)