HomeTerkiniAhok Gagal Pimpin Jakarta?

Ahok Gagal Pimpin Jakarta?

Yang tidak memuaskan warga antara lain: layanan keamanan, penyediaan rumah rakyat, kemacetan, dan banjir.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Sebuah rangkuman dibuat oleh Network for South East Asian Studies (NSEAS) tentang penilaian masyarakat terhadap cagub petahana Basuki T. Purnama dalam memimpin ibu kota. Hasilnya, lagi-lagi disimpulkan, kinerja Ahok- sapaan akrab Basuki – tidak memuaskan.

NSEAS mengumpulkan berbagai hasil survei dan penilaian dari berbagai intansi dan organisai. “Pertama dari beberapa lembaga survei,” kata pendiri NSEAS Muchtar Effendi Harahap. Beberapa lembaga survei menyatakan bahwa masyarakat DKI menilai kinerja Ahok buruk.

Yang tidak memuaskan warga antara lain: layanan keamanan, penyediaan rumah rakyat, kemacetan, dan banjir. Ditambah perbaikan ekonomi yang hingga kini jauh dari harapan. “Intinya, berlangsung penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok,” ucap Muchtar.

Di kalangan buruh, lanjut dia, melihat masih banyak kelemahan dalam kepemimpinan Ahok. Pemprov dianggap kurang menyejahterakan warga Jakarta. Buruh mengungkapkan, ada sepuluh bukti kegagalan Ahok.

Penilaian selanjutnya berasal dari DPRD. Muchtar menyatakan, para wakil rakyat menganggap kinerja Ahok dan aparatnya sangat buruk. Selanjutnya, penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Yakni, dua kali penilaian wajar dengan pengecualian (WDP) untuk kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Ahok. Penilaian berikut dari Kementerian PAN-RB. Di penghujung 2015, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi saat itu menjelaskan, Pemprov DKI hanya mendapat predikat CC.

Tidak sampai di situ, lanjut Muchtar, Kementerian Dalam Negeri menilai kinerja Ahok tidak istimewa. Salah satu patokannya, serapan anggaran selalu rendah. DKI bahkan kalah dari Kabupaten Kulonprogo. NSEAS sendiri menilai Ahok gagal dan tidak mampu melaksanakan program atau rencana, sehingga tidak layak untuk kembali menjabat sebagai gubernur. Data dan fakta telah disajikan untuk mendukung penilain tersebut. Data dan fakta di atas sulit dibantah.

Baca juga :  Hype Besar Kabinet Prabowo

Namun, Ahok tetap bersemangat memimpin DKI lagi. Dalam berbagai kesempatan selama masa kampanye Pilgub DKI 2017, Ahok meminta tim dan pendukung bahu-membahu mengejar kemenangan satu putaran. Dia merasa sudah melakukan yang terbaik untuk DKI. Beberapa pihak dan pendukung Ahok mengatakan bahwa fakta dan realitas yang bisa dilihat langsung adalah banyak perubahan yang baik telah terjadi di Jakarta. Ahok dinilai berhasil memuaskan warga Jakarta dalam pembangunan infrastruktur dan oleh karenanya tidak terlalu mempedulikan penilaian dari pihak-pihak yang kurang berkenan dengan kebijakan-kebijakan tersebut. (JawaPos/S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

More Stories

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Koalisi Titan: Sentripetalisme Konsensus Demokrasi Prabowo

Prabowo Subianto resmi melantik 48 menteri yang akan mengisi Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya.