Tak ada film yang jelek, yang ada bagus dan sangat bagus.” ~Didi Petet
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]elamat Hari Kesaktian Pancasila, gaes. Kamu termasuk ‘Geng Nobar Film G30S/PKI’ atau ‘Geng Nobar Sinetron Azab’ nih? Wkwkwk.
Yoeh, dari kemarin tuh kuping serasa terbakar dengan perang pendapat tentang harus tidaknya kita nonton film G30S/PKI. Ada yang bilang perlu biar kita ingat lagi sejarah kelam dari kehadiran paham komunisme di Indonesia, ada yang bilang kalau film tersebut bisa membangkitkan luka lama dari para korban G30S/PKI.
Yaa, tapi kalau dilihat-lihat, maksud dari ajakan berbondong-bondong menonton film yang disutradarai Arifin C. Noer ini untuk menyindir Presiden Joko Widodo dan PDIP yang kerap dikaitkan dengan PKI. Gitu nggak sih?
Jadi intinya, mungkin ada orang yang bilang, “lihat nih film, nggak mau kan kalau sampai kejadian kayak gini lagi? Makanya jangan pilih no urut 01.” Begitulah kira-kira.
Sebagai orang yang kerap mengaitkan berbagai kejadian dengan PKI, politikus Partai Gerindra Ahmad Dhani tentu nggak mau ketinggalan ikut nobar dong. Doi nonton bareng dengan tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jawa Timur.
Dhani pun menyampaikan kekhawatirannya, bukan soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia, melainkan kembalinya ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunisme).
Hmmmm, ya, ya… Emang Nasakom itu apa sich Mas? Coba jelaskan kepada para dedek imoet setanah air…
Melihat dari beberapa sumber, Nasakom itu merupakan sebuah konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno. Tapi maksudnya masih samar, apakah dijadikan sebagai ideologi baru untuk menggantikan Pancasila atau sebagai politik akomodatif.
Menurut Mas Dhani, Nasakom ini lebih ngeri ketimbang PKI yang sekarang banyak dibicarakan. Dia bilang bahwa nanti bisa aja ada partai Nasakom di politik Indonesia.
Emang ngeri ya? Ngerian mana sama rencana Mas Dhani yang ingin membuat film G30S/PKI versi milenial? Gimana tuh kira-kira? Jangan bilang kalau semua tokohnya bakal diperankan oleh Reza Rahadian. Wkwkwk.
Meski mengaku sudah memiliki dana, Dhani mengatakan film tersebut baru akan diproduksi kalau Prabowo-Sandi menang di Pilpres 2019.
Kenapa nggak sekarang? Ya, kalau sekarang digarapnya, terus ditayangkan di bioskop. Eh, sebelum tayang ada iklan hasil kerjanya Pakde Jokowi kan jadi nggak lucu. Eaakkk gitu nggak sih? Hehehe. (E36)