Keteguhan Presiden Jokowi untuk tetap berkunjung ke Afghanistan, ternyata membuat para menteri yang mendampinginya merasa ketakutan.
PinterPolitik.com
“Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin.”
[dropcap]P[/dropcap]ernyataan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di atas, disampaikan sebagai kata sambutannya pada Presiden Jokowi. Walau lawatan Jokowi ini berlangsung tak lebih dari 6 jam, namun kedatangan memang disambut derai hujan dan salju yang jarang terjadi di “negeri berselimut debu” ini.
Di sisi lain, kondisi Ibukota Kabul yang kurang bersahabat ini malah menjadi berkah dan keberuntungan bagi Presiden, sebab di hari itu tidak terdengar kabar adanya insiden yang berarti di Afghanistan. Padahal beberapa jam sebelum Jokowi berkunjung, negeri ini kembali diguncang oleh bom bunuh diri yang menewaskan 70 orang.
Bagi Jokowi yang “anak gunung” dan terbiasa menghadapi tantangan, pertikaian yang terjadi di Afghanistan tidak membuatnya ciut. Apalagi, Jokowi juga menolak permintaan untuk menggunakan rompi antipeluru ketika “jalan-jalan” ke pasar. Tapi bagi para menteri dan staf yang mengikuti dirinya, kondisi Afghanistan yang tengah tak aman ini membuat jantung mereka berlarian kencang.
Cerita lucu & berkesan kunjungan ke Afganistan, Pak Teten krn tegang, lupa membawa baju utk udara dingin, dan memakai selimut pesawat utk menahan rasa dingin dan dipikir ulama dr Indonesia, Bu Menlu & DanPaspampres sujud syukur stlh memasuki pesawat #AlhamdulillahSdhPulang pic.twitter.com/Wxzif6BxKx
— Pramono Anung (@pramonoanung) January 30, 2018
Saking tegangnya, Teten Masduki bahkan sampai kelupaan membawa mantel tebal. Agar tetap bisa beraktivitas tanpa kedinginan, ia pun melakukan improvisasi, selimut di pesawat yang cukup tebal, ia dikalungkan di pundak. Mungkin karena kelihatan ‘aneh’, eh Teten malah disangka ulama oleh para staf Presiden Ghani.
Orang yang enggak kalah tegang, adalah Komandan Paspampres tentunya. Meski keselamatan Jokowi juga menjadi tanggung jawab negara Afghanistan, namun sebagai pengawal presiden, ia juga harus selalu siap siaga. Jauh lebih siaga dari di Jakarta, karena bukan cuma Jokowi, nyawanya pun ikut jadi pertaruhan selama di Afghanistan.
Jadi enggak heran, saat akhirnya Jokowi masuk ke pesawat untuk terbang kembali ke tanah air. Baik Danpaspampres dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun langsung sujud syukur. Waduuuh, segitu takutnya ya Pak, Bu. Jangan-jangan, begitu sampai di pesawat kakinya langsung pada lemas semua tuh. Tapi pasti bakal jadi kenangan seumur hidup nih, kunjungan kenegaraan yang satu ini. (R24)