HomeDunia900 Diplomat AS Tandatangani Memo Keberatan

900 Diplomat AS Tandatangani Memo Keberatan

Penolakan demi penolakan atas kebijakan presiden baru Amerika Serikat (AS) untuk membatasi pendatang, masih bergulir. Setelah 16 orang petinggi negara bagian yang melayangkan penolakan kebijakan Trump di pecat, kini aksi tersebut malah diikuti oleh ratusan pejabat di Kementerian Luar Negeri AS.


pinterpolitik.comKamis, 2 Februari 2017

TEXAS, AS – Diperkirakan sekitar 900 orang pejabat Kementerian Luar Negeri AS menandatangani memo protes terkait kebijakan larangan imigran yang dikeluarkan Presiden Donald Trump. Penandatanganan ini dilakukan selama dua hari, yaitu Selasa (31/1) dan Rabu (1/2)

Menurut pejabat senior Kemenlu AS, memorandum itu sudah diserahkan kepada pejabat Menteri Luar Negeri AS Tom Shannon, melalui  ‘dissent channel’ atau saluran khusus menyatakan ketidakpuasaan. Melalui saluran itu, para pejabat bisa menyampaikan ketidaksukaan mereka terhadap sebuah kebijakan.

Menurut para diplomat tersebut, kebijakan Trump ini banyak mengundang reaksi dari dari berbagai negara – terutama dari negara-negara yang terkena larangan. Selain membuat hubungan diplomasi luar negeri menjadi lebih sulit, larangan ini pun berimbas pula bagi warga AS yang tinggal di negara-negara terdampak.

Kebanyakan warga AS yang tinggal di luar negeri bertanya-tanya apakah kebijakan ini ke depannya juga akan berpengaruh pada kehidupan mereka, baik dari kehidupan sehari-hari maupun dalam pengurusan perizinan. Salah satunya adalah mereka yang saat ini tinggal wilayah Amerika Latin seperti di Meksiko, Belizia, dan Nikaragua.

Bagi warga AS di Meksiko, ketakutan terbesar adalah apabila tembok Meksiko jadi dibangun, maka mereka akan mendapat imbasnya dari kenaikan pajak dan biaya administrasi dari Pemerintah Meksiko yang “dipaksa” untuk membayar pembangunan tembok perbatasan tersebut.

Don Nelson, pengacara asal AS yang bekerja di Meksiko mengaku yakin kalau ia akan tetap aman tinggal di negara tersebut. Apalagi hubungan AS dan Meksiko sebenarnya saling mengisi. “Saya yakin kalau orang Amerika yang tinggal di sini tidak akan di usir, sebab mereka membutuhkan keberadaan kami,” katanya yakin.

Baca juga :  Elon Musk, “Fahri Hamzah”-nya Trump?

Segala peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan memang memiliki sisi baik dan buruknya, namun  bila semua pihak mau menghargai keputusan masing-masing tentu hasilnya akan positif. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...