“Tidak ada kebaikan yang bisa kita dapatkan dari sebuah perpecahan, maka kunci menghindari perpecahan adalah mensyukuri perbedaan.” ~Abdullah Gymnastiar
PinterPolitik.com
[dropcap]G[/dropcap]aes, dari 2018 kan aku udah sering banget ya dengar teriakan 2019 ganti presiden. Terus melihat para tokohnya merasa terzalimi dan dipersekusi juga udah sering. Tapi baru kali ini, eik melihat ada kelompok orang teriak 2019 ganti presiden, tapi dimarahin sama ulama. Ulama gaes. Kalo gini ulamanya bakal dibilang golongan anti-Islam nggak ya? Hadehhh…
Gimana ya, gerakan 2019 ganti presiden kan identik banget dengan gambaran orang-orang yang salih, yang tidak ingin dipimpin oleh pemimpin yang anti-Islam dan anti ulama. Tapi gimana jadinya, kalau yang teriak-teriak itu malah dimarahi ulama? Benar-benar bikin tepok jidat.
Seberapa sucinya gerakan 2019gantipresiden? Kok bisa-bisanya bikin ulama marah? Share on XJadi gaes, ada cerita, ada sekelompok orang yang meneriakkan 2019 ganti presiden di acara haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Solo, Jawa Tengah. Ehh, ternyata Habib Luthfi bin Yahya malah marah dan menuduh orang-orang tersebut sebagai orang bayaran. Wah, wah, wah…
PSI sebagai partai baru yang haus perhatian masyarakat tentu nggak bisa diam aja dong? Juru bicara PSI, Mohamad Guntur Romli pun ikut berkomentar.
Menurutnya, teriakan ke Habib Lutfhi merupakan perilaku yang kurang ajar. Habib Luthfi itu seorang ulama yang berdiri di atas kelompok politik. Karena itu harus dihormati.
Menurut Guntur, Habib Luthfi itu nggak ikut-ikutan pada pro dan kontra Pilpres 2019 dan memang menerima baik capres Jokowi maupun Prabowo. Makanya, Guntur mengatakan teriakan ‘2019 ganti presiden’ itu sebagai perilaku yang tidak sopan. Pantes aja Habib Luthfi marah.
Kalau kata Gus Romli, pemicu kemarahan Habib Luthfi itu karena, pertama karena berteriak politik praktis di rangkaian acara Haul, udah gitu teriaknya kepada seorang ulama yang sangat dihormati lagi.
Guntur lalu menyarankan agar sekelompok orang yang berteriak ‘ganti presiden’ itu sowan kepada Habib Luthfi dan meminta maaf.
Hmm, melihat kejadian mencengangkan ini eik jadi bertanya-tanya, kalau teriak 2019 ganti presiden di acara Haul aja bisa dimarahi ulama, lalu apakah ikut patungan untuk biaya kampanye agar 2019 ganti presiden benar-benar bisa dikatakan sebagai jihad? Hayooo… (E36)