HomeSejarahPolitik Dalam Garis Keturunan Prabowo

Politik Dalam Garis Keturunan Prabowo

Masalah keturunan kerap kali menjadi isu lima tahunan yang muncul jelang Pemilu. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah silsilah keturunan capres yang berlaga sering kali menjadi bahan pembicaraan. Salah satu yang marak dibahas adalah tentang garis keturunan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Mengapa garis keturunan ini  selalu penting untuk dibahas?


PinterPolitik.com

Beberapa pendukung Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopassus ini, sering kali mengunggulkan keturunan Prabowo ini jika dibandingkan dengan tokoh lain.

Garis Keturunan Prabowo Subianto

Garis keturunan Prabowo sering dianggap kaya dengan darah tokoh-tokoh sejarah Tanah Air. Dalam film dokumenter biografi Sang Patriot misalnya digambarkan bahwa Prabowo masih merupakan keturunan Sultan Agung dan Sultan Hamengkubuwono I.

Keturunan Orang Kepecayaan Pangeran Diponegoro

Selain itu, klaim seperti ini didasarkan pada keterangan sejarawan Inggris Peter Carey. Peneliti sejarah Jawa ini menyebut bahwa Prabowo adalah keturunan Raden Tumenggung Kertanegara III atau kerap disebut sebagai  Raden Tumenggung Banyakwide.

Tokoh ini sendiri merupakan figur yang disebut sebagai orang kepercayaan Pangeran Diponegoro dan menjadi panglima laskar Diponegoro dalam Perang Jawa.

Carey, kemudian menuturkan bahwa Banyakwide memiliki keturunan yaitu Raden Kartoatmodjo, lalu dilanjutkan dengan Raden Tumenggung Mangkuprodjo yang kemudian memiliki putra yaitu Margono Djojohadikusumo.

Memang, ada beberapa peneliti yang mempertanyakan obyektivitas Carey. Sejarawan asal Oxford tersebut diketahui terlibat dalam banyak proyek bersama keluarga Prabowo dalam Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

Keturunan Dari Pendiri Bank Nasional Indonesia (BNI)

Terlepas dari hal tersebut, sulit untuk melepas fakta bahwa keluarga Prabowo banyak meninggalkan jejak penting dalam sejarah Tanah Air.

Kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo, misalnya memiliki jejak sejarah cukup signifikan di Indonesia. Margono amat dikenal melalui kiprahnya sebagai pendiri Bank Nasional Indonesia (BNI).

Baca juga :  Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Tidak hanya itu, secara politik, Margono terlibat dalam pendirian Partai Indonesia Raya (Parindra) dan juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Garis politik dan ekonomi ini dilanjutkan oleh putra Margono, yang juga ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo. Sosok ini terkenal dengan julukannya yaitu Begawan Ekonomi Indonesia.

Hal ini terkait dengan kiprahnya sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Soekarno. Secara politik, ia terlibat dalam Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang identik dengan Sutan Sjahrir.

Dari Soemitro inilah kemudian lahir empat orang anak Biantiningsih Miderawati, Maryani Ekowati, Prabowo Subianto, dan Hashim Djojohadikusumo.

Berdasarkan silsilah keturunan tersebut, terlihat bahwa dalam tubuh Prabowo mengalir darah pelaku-pelaku sejarah di Indonesia. Dalam kadar tertentu, perkara keturunan ini kerap dianggap penting sebagai sumber legitimasi kekuasaan seperti yang diungkapkan oleh Max Weber tentang otoritas kharismatik.

Terlepas dari hal-hal tersebut, pada akhirnya kursi kekuasaan di Indonesia hanya bisa diraih melalui jalan legal formal yaitu Pemilu bukan hanya sekadar keturunan. Lalu, apakah garis keturunan ini bisa memberi pengaruh bagi kemenangan Prabowo dalam Pilpres? 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Indonesia sempat alami euforia sains dan imajinasi yang tinggi ketika awal hingga pertengahan Orde Baru. Mengapa tren tersebut tiba-tiba hilang? 

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

Prabowo & Drama Pinggir Jurang 2025?

Di menit krusial, Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons dua isu penting, yakni vonis “agak laen” kasus korupsi timah dan menegaskan kebijakan pemberlakuan PPN 12 persen. Hal itu agaknya sedikit mengurangi tekanan psikologis kolektif rakyat +62 dalam dimensi sosial, ekonomi, hingga poliik jelang pergantian tahun yang dinilai nyaris berada di titik nadir dan bisa saja menjadi pangkal instabilitas.

Filosofi ‘Kecoa’ ala Anies Baswedan?

Anies Baswedan dinilai bakal jadi salah satu politikus paling “susah dimatikan” kariernya. Bagaimana Anies bisa bertahan tanpa jabatan politik?

More Stories

Menguak Kabinet Obesitas Prabowo-Gibran

Oleh: Bayu Nugroho PinterPolitik.com Hal menarik  ketika adanya pengumuman kabinet pemerintahan Prabowo – Gibran adalah komposisinya yang sangat jumbo atau lebih tepatnya obesitas. Pemaknaan obesitas tersebut...

Menyingkap Sportwashing dalam Laga Indonesia-Bahrain

Kontroversi ini perpanjang daftar kritik terhadap wasit dari Timur Tengah, di tengah dugaan bias dan pengaturan skor sepak bola internasional.

Unlike Jokowi, Prabowo Will Be His Own Man

More assertive foreign policy and democratic backsliding are most likely on the horizon as Prabowo Subianto becomes the next Indonesian president.