Sejarah peradaban mencatat banyak pemimpin hebat berkat karya-karyanya yang membawa kemajuan untuk bangsa dan negaranya. Namun, sejarah juga punya sisi kelam yang tergambar dari perang dan pembantaian yang tidak sedikit terjadi akibat pemimpin-pemimpin yang kejam.
5 Pemimpin Paling Berpengaruh & Kejam
Berikut 5 pemimpin paling berpengaruh dan kejam yang menyebabkan kematian begitu banyak orang. Siapa saja mereka?
1. Mao Zedong (1893-1976) dari Tiongkok
– Perkiraan total korban jiwa 49-78 juta orang
Sebagai pendiri Republik Rakyat Tiongkok, Mao tercatat sebagai tokoh paling dominan sepanjang sejarah negara tersebut. Di periode pertama kekuasaanya, ia dipercaya secara sistematis bertanggung jawab atas kematian 4-6 juta orang.Rezim totalitarian dan otokratik yang dijalankannya merepresi banyak orang. Ia disebut mengeksekusi sekitar 500 ribu orang cendikiawan dan kelompok liberal. Selama periode kekuasaannya antara 1949 hingga 1976, Mao diperkirakan bertanggung jawab terhadap kematian antara 49-78 juta orang.
Sekalipun kontroversial, Mao justru dianggap sebagai penyelamat oleh masyarakatnya. Ia dipandang sebagai sosok intelektual, ahli militer, visioner, dan penyair. Mao menikmati masa tuanya dan meninggal di usia 82 tahun.
2. Joseph Stalin (1878-1953) dari Uni Soviet
– Perkiraan total korban jiwa 23 juta
Setelah kematian Vladimir Lenin pada 1924, Stalin mengambil alih kekuasaan tertinggi. Program-program ekonominya kala itu justru mengacaukan produksi pangan dan menyebabkan kelaparan besar di negara tersebut.
Nyatanya strategi tersebut salah satunya digunakan untuk memutus pemberontakan melawan kekuasaannya, misalnya yang terjadi di Ukraina. Diperkirakan sekitar 2 hingga 10 juta orang meninggal akibat kelaparan.
Sang diktator yang lahir dari keluarga miskin itu juga melancarkan teror besar atau Great Purge terhadap orang-orang yang menentang kekuasaannya. Dibangun atas dasar paranoid kekuasaannya terganggu, para penentangnya dibunuh.
Total selama periode kekuasaannya, sekitar 23 juta orang tewas secara brutal. Stalin sendiri hidup hingga 74 tahun dan meninggal akibat serangan jantung.
3. Adolf Hitler (1889-1945) dari Jerman
– Perkiraan korban jiwa 17 juta orang
Hitler mungkin menjadi salah satu pemimpin paling kejam sepanjang sejarah. Ia mendapatkan kekuatan politik dengan mempromosikan gerakan nasionalisme dan anti terhadap kaum Yahudi.
Lewat Partai Nazi, ia kemudian mampu meraih kursi sebagai Kanselir Jerman pada 1933 dan memulai The Third Reich. Ambisinya atas kekuasaan sangat besar, sikapnya yang anti terhadap kelompok Yahudi sangat membara, dan mimpinya menguasai seluruh Eropa sangat menggebu-gebu.
Kepemimpinan yang militeristik pada akhirnya menjadi salah satu alasan pecahnya Perang Dunia II. Hitler bertanggungjawab atas tewasnya 17 juta orang, dengan 6 juta di antaranya adalah orang-orang Yahudi.
4. Raja Leopold II (1835-1909) dari Belgia
– Perkiraan korban jiwa 2 juta hingga 15 juta orang
Leopold II adalah salah satu pemimpin yang percaya pada kolonialisme. Leopold disebut bertanggungjawab atas “genosida tersembunyi” di Kongo.
Sang raja mengakuisisi negara di Afrika Tengah itu dan mendirikan Congo Free State atau Negara Bebas Kongo dengan persetujuan 14 negara yang mensyaratkan penduduk Kongo dibawa ke peradaban modern.
Namun, Leopold tidak mengindahkan syarat tersebut dan menggunakan tentara bayaran Force Publique untuk mengambil keuntungan pribadi secara kejam. Awalnya tujuannya hanya untuk mengumpulkan gading gajah.
Namun, pasca naiknya harga karpet, ia juga meminta penduduk Kongo mengumpulkan getah karet. Penduduk yang tidak memenuhi target karet yang diminta akan dibunuh, sementara tentara bayaran harus menunjukkan potongan tangan korban sebagai bukti telah melaksanakan tugasnya.
Tercatat antara 2 hingga 15 juta orang dibunuh dan dimutilasi termasuk juga anak-anak, di bawah kekuasaan Leopold II.
5. Jenderal Hideki Tojo (1884-1948) dari Jepang
– Perkiraan korban jiwa 5 juta orang
Hideki adalah jenderal perang sekaligus Perdana Menteri Jepang pada Perang Dunia II. Di bawah kekuasaannya, Jepang melancarkan agresi militer dan menundukkan banyak wilayah di Asia.
Pria yang berasal dari keluarga samurai itu disebut bertanggungjawab atas kematian 5 juta orang pada periode kekuasaannya. Serangan ke Pearl Harbor yang menjadi awal pecahnya Perang Dunia II juga disebut sebagai inisiatif Hideki.
Pasca kekalahan Jepang di tahu 1945, Hideki ditangkap atas tuduhan kejahatan perang karena melanggar aturan-aturan perang internasional, memprovokasi banyak negara, serta memerintahkan penyiksaan yang tidak manusiawi terhadap tawanan perang.
Kejahatan-kejahatan tersebut membuat hidupnya berakhir di tiang gantungan. (S13)