Site icon PinterPolitik.com

Sosok Khofifah Indar Parawangsa

Sosok Khofifah Indar Parawangsa

khofifah

Pernah menjadi Ketua Delegasi RI pada  “Women 2000, Gender Equality Development and Peace for The Convention The Elimination of all Forms of Discrimination Against Women” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, pada 28 Februari 2000.


PinterPolitik.com

JAKARTA – Siapa yang tidak mengenal perempuan manis dengan penampilan sederhana ini? Di balik kesederhanaannya tersimpan kecerdasan luar biasa. Itulah Hj. Dra. Khofifah Indar Parawansa, M.Sos.

Khofifah lahir 19 Mei 1965 di Surabaya. Lulusan S-1 Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga dan S-2 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI ini dikenal sebagai birokrat dan politisi yang cukup andal. Ia pun disegani di negeri  ini.

Khofifah pernah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001). Kemudian Menteri Sosial RI (12 Oktober 2014-kini) pada awal era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Perempuan berbintang taurus ini sudah malang-melintang di dunia politik dan kemudian menjadi birokrat.

Ia mulai menarik perhatian panggung politik Indonesia setelah berpidato pada saat menyampaikan pernyataan sikap Fraksi  PPP di Sidang Umum MPR 1988.  Tentu saja pidato  tersebut menjadi pidato pertama yang berani mengkritisi Orde Baru dalam ajang formal  Sidang Umum MPR.

Khofifah pernah menjadi Wakil Ketua  DPR pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Jabatannya ini berumur pendek, 1 Oktober – 26 Oktober 1999, karena situasi pergolakan politik pada saat itu.

Selain  di dalam negeri, ia juga membukukan banyak prestasi di luar negeri yang  mencengangkan. Salah satu di antaranya  pernah menjadi Ketua Delegasi RI pada  “Women 2000, Gender Equality Development and Peace for The Convention The Elimination of all Forms of Discrimination Against Women” di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, pada 28 Februari 2000.

Sisi lain yang menarik dari Khofifah adalah selalu cekatan  dalam menyelesaikan program pekerjaan untuk kemaslahatan orang banyak. Maka, tepatlah dia dipilih untuk menduduki kursi nomor satu di Kementerian Sosial. (Dari berbagai sumber, G18)

Exit mobile version