HomeProfilRIDWAN KAMIL: MAU BENCI DAN SUKA, SILAKAN

RIDWAN KAMIL: MAU BENCI DAN SUKA, SILAKAN

Mau benci silakan, mau suka silakan. Mau menyuruh pergi atau mengajak diam di sini, silakan. Begitu dikemukakan Wali Kota Bandung, Ridwal Kamil, Senin (28/11/1016). Ia mengatakan, belum  bisa mengambil sikap mengenai langkah politiknya, maju atau tidak di Pilkada Jawa Barat, pada 2018.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi permintaan Forum Warga Bandung Peduli Perubahan (FWBPP) agar tidak meninggalkan Bandung. Ridwan Kamil pun mengatakan, belum pasti kapan menyampaikan sikap. “Kalau urusan politik mah enggak bisa ditolak, jadi itu silakan saja. Mau yang benci, menyukai, silakan, nyuruh pergi, ngajak diam di sini, silakan,” katanya, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin.

Seperti diberitakan, warga sempat mengkritisi kinerja Ridwan, yang dianggap belum melakukan perubahan secara signifikan. Mengenai hal itu, dia menilai tidak ada pemimpin yang sempurna.

“Aspirasi adalah aspirasi, ini alam demokrasi, asal disampaikan dengan cara yang baik dengan argumentasi yang baik. Kalau 100 persen mah tidak ada yang pernah sempurna, jadi saya review apresiasinya,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Pada lain kesempatan, Emil mengatakan, baru akan mengumumkan langkah politiknya pada Desember 2016.  Ia juga mengaku belum mendapat hasil survei mengenai harapan warga Bandung terkait dengan rencana politiknya.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Darurat Kejahatan Senjata Api

PinterPolitik.com - Akhir-akhir ini kasus kejahatan dengan menggunakan senjata api semakin marak terjadi. Faktanya, kasus-kasus ini berbanding lurus dengan keberadaan senjata api yang tidak...

Mengapa Rizieq Enggan Pulang?

PinterPolitik.com- Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, dikabarkan enggan kembali ke Indonesia. Ia merasa dirinya dikriminalisasi oleh aparat penegak hukum di Indonesia. Untuk...

Kinerja PNS, layakkah?

PinterPolitik.com - Persoalan pegawai negeri sipil tidak pernah selesai. Kabar terbaru datang dari menteri pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi yang menyebut 62% PNS...