Site icon PinterPolitik.com

638 Upaya Pembunuhan Fidel Castro

Tidak kurang dari 638 upaya pembunuhan terhadap Fidel Castro, pemimpin Kuba. Salah satu yang  sangat terkenal adalah menyusupkan bahan peledak ke dalam cerutunya

Salah seorang mantan pengawal Castro, yang menulis buku dan film dokumenter di televisi, belum lama ini, mengungkapkan, proyek-proyek aneh dibuat untuk membunuh sang pemimpin, antara lain, kerang yang bisa diledakkan, baju selam beracun, dan pil beracun yang tersembunyi di krim wajah.

ikutip dari Kompas.com, Selasa (29/11/2016), berdasarkan pengakuan mantan diplomat Amerika Serikat di Havana, Wayne Smith, Dinas Intelijen AS (CIA), dan para pelarian politik Kuba, menghabiskan waktu hampir setengah abad berkomplot untuk membunuh pemimpin Kuba itu. Namun, sebagian besar dari ide tersebut tidak pernah dilaksanakan, kata mantan pengawalnya, Fabian Escalante.

Terkait dengan banyaknya upaya pembunuhan tersebut, Fidel Castro  pernah berkata: “Andaikata percobaan pembunuhan adalah pertandingan di Olimpiade, saya bakal dapat medali emas.”

Dokumen yang dirilis pada masa pemerintahan Presiden AS Bill Clinton menunjukkan, CIA pernah sampai meneliti kerang-kerang di Karibia. Rencananya adalah memasukkan bahan peledak ke dalam kerang laut, yang akan meledak saat Castro, penyelam andal, mengangkatnya.

Gagasan lain terkait dengan penyelaman ini adalah membuat pakaian selam yang terinfeksi jamur, yang nantinya membuat tubuh melemah. Namun, kedua rencana ini dibatalkan.

Pada saat yang hampir bersamaan dengan pembunuhan Presiden John F Kennedy – yang memerintahkan invasi Teluk untuk menggulingkan Castro pada 1961, namun gagal – seorang  agen CIA menyerahkan sebatang pena beracun yang dilengkapi dengan jarum yang sangat halus kepada seorang agen Kuba. Namun, sang agen kecewa dan meminta sesuatu ‘yang lebih canggih,’ demikian laporan itu.

Lainnya, mantan kekasih Castro, Marita Lorenz, juga direkrut dalam rencana pembunuhan. Ia diperintahkan untuk memasukkan pil racun ke dalam minuman Castro. Namun, Castro mengetahui rencana pembunuhan itu dan malah kemudian memberikan pistolnya kepada Lorenz, yang dipersilakan untuk membunuhnya.

“Kamu tidak bisa membunuh saya. Tidak ada yang bisa membunuh saya,” kata Castro kepada Lorenz, seperti dituturkan kepada harian New York Daily News.

Upaya terbaru untuk membunuh Castro terjadi pada 2000, yakni rencana untuk menyimpan bahan peledak dalam jumlah besar di bawah podium tempat dia berpidato di Panama. Rencana itu digagalkan oleh tim keamanan Castro. *

Exit mobile version