HomePolitik & FigureTina Talisa dan Eko Prasojo Moderator Debat Pilkada DKI

Tina Talisa dan Eko Prasojo Moderator Debat Pilkada DKI

KPU DKI Jakarta juga akan menambah durasi debat kedua menjadi 120 menit di luar tayangan iklan berdurasi 30 menit.


pinterpolitik.com Rabu, 25 Januari 2017.

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum Jakarta akan kembali menggelar debat kandidat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Setelah Ira Koesno, kini giliran presenter Tina Talisa yang akan memimpin jalannya debat kedua cagub-cawagub DKI pada Jumat (27/1/2017) mendatang. Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta akan menggunakan dua moderator dalam debat kedua pilkada. Waktu debat juga akan ditambah 30 menit dari semula 2 jam. Dua moderator yang ditunjuk adalah Tina Talisa dan Eko Prasodjo.

“Moderatornya jadi dua orang agar pendalaman materi lebih dalam lagi, Tina Talisa sama Profesor Eko Prasodjo,” ujar Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Untuk yang belum kenal dengan mereka, Tina Talisa merupakan jurnalis yang pernah menjadi presenter di beberapa stasiun televisi. Sementara Eko Prasodjo merupakan Guru Besar Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Berikut biografi singkat kedua moderator tersebut.

Tina Talisa, merupakan mantan finalis Puteri Indonesia 2003, juara I Mojang Jawa Barat 2003, dan juara I Mojang Kota Bandung 2002, ini berkarier sebagai newcaster. Wajahnya selalu mewarnai setiap program berita di beberapa stasiun televisi Indonesia, dan kini ia menjadi pembawa acara di program “Satu Indonesia” yang di tayangkan NET.

 

 

Berikutnya adalah Profesor Eko Prasodjo, pria 46 tahun ini adalah Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia. Ia merupakan profesor termuda di FISIP UI ketika masih berumur 33 tahun dan merupakan ahli di bidang Kebijakan Publik. Ia juga merupakan guru besar Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2005-sekarang), anggota tim Desk Pilkada (Depdagri RI, 2005-sekarang), Anggota Tim Penyusunan RUU Administrasi Pemerintahan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2004-sekarang), Konsultan dan Advisor Support for Good Governance (SfGG) GTZ Jerman di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI (2003]-sekarang), dan Ketua Studi dan Workshop Pemberdayaan Institusi Lokal, Institute for Science and Technology Studies (ISTECS) Chapter Europe, Jerman.

Komisioner KPU Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan dipilihnya dua moderator  Eko dan Tina lantaran keduanya dianggap telah memenuhi semua persyaratan, seperti integritas, kapasitas, dan independensi. Selain itu, keduanya telah disetujui oleh panitia dan seluruh tim pemenangan pasangan calon.

KPU DKI Jakarta juga akan menambah durasi debat kedua yang diselenggarakan Jumat (27/1/2017) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, menjadi 120 menit, di luar tayangan iklan berdurasi 30 menit. Berbeda denga debat yang pertama, dimana durasi debat hanya 90 menit dan iklan 30 menit.

Debat kedua bertema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan. Tema dalam debat kedua dinilai lebih spesifik dan diharapkan akan membuat ketiga pasangan calon lebih dalam mengeksplorasi penjelasan program yang mereka tawarkan.(kompas/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...