Site icon PinterPolitik.com

Ternyata Ini Asal Usul Martabak

martabak manis

Martabak manis. (Foto: goodnewsfromindonesia.id)


PinterPolitik.com

Martabak, hidangan lezat yang telah merajai meja makan di seluruh Indonesia, memiliki sejarah panjang yang melintasi berbagai budaya dan peradaban. Asal usul martabak bisa ditelusuri hingga wilayah Timur Tengah, tetapi telah mengalami transformasi dan adaptasi yang unik di tanah air, menciptakan beragam variasi dan cita rasa yang memikat lidah para penikmatnya.

Asal usul kata “martabak” berasal dari bahasa Arab, “mutabbaq”, yang berarti “terlipat.” Martabak awalnya adalah makanan yang terdiri dari adonan yang diisi dengan berbagai bahan, kemudian dilipat dan digoreng. Timur Tengah telah lama mengenal varian martabak yang manis dan gurih, dengan isian daging, sayuran, dan rempah-rempah.

Martabak tiba di Indonesia melalui perjalanan sejarah perdagangan dan pertukaran budaya. Di tanah air, martabak mengalami penyesuaian dengan bahan-bahan dan selera lokal. Berbagai komunitas etnis, seperti Tionghoa, Arab, dan Melayu, turut memberikan pengaruh pada transformasi martabak.

Di Indonesia, martabak dibagi menjadi dua varian utama: manis dan gurih. Martabak manis, juga dikenal sebagai “martabak terang bulan,” pertama kali dikenal sebagai hidangan perayaan atau pesta. Namun, popularitasnya segera meluas dan martabak manis menjadi camilan yang dapat dinikmati sehari-hari. Isian beragam, seperti cokelat, keju, kacang, dan selai, memberikan sentuhan kreatifitas pada varian ini.

Martabak telur, yang terdiri dari adonan tipis yang diisi dengan campuran telur, daging cincang, dan bumbu-bumbu, juga menjadi favorit masyarakat Indonesia. Seringkali disajikan dengan saus kacang atau saus pedas, martabak telur menyajikan cita rasa gurih yang menggugah selera.

Seiring dengan perkembangan zaman, martabak terus mengalami inovasi dan diversifikasi. Kini, berbagai varian martabak manis dapat ditemukan, seperti martabak red velvet, matcha, oreo, dan bahkan martabak dengan isian es krim. Sementara itu, martabak telur juga mengalami transformasi dengan penambahan bahan-bahan seperti keju, sosis, dan berbagai jenis topping lainnya.

Martabak, dengan segala variasi dan rasa uniknya, telah menjelajahi seluruh pelosok nusantara. Dari Sabang hingga Merauke, dari pulau Sumatra hingga Papua, martabak menjadi salah satu kuliner yang merakyat dan disukai semua kalangan.

Martabak bukan sekadar hidangan kuliner, tetapi juga sebuah cerminan perjalanan sejarah perdagangan dan pertukaran budaya di Indonesia. Dari akar Timur Tengah hingga akulturasi dengan cita rasa lokal, martabak telah menciptakan identitas kuliner yang kuat dan menyatukan berbagai unsur dalam satu sajian yang lezat. (A49)

Exit mobile version