Pinter EkbisSejarah Sablon: dari Dinasti Song hingga Kaos Kampanye

Sejarah Sablon: dari Dinasti Song hingga Kaos Kampanye

Penggunaan kaos bergambar merupakan hal yang sangat umum dijumpai di masa sekarang. Namun, bagaimana sebenarnya akar sejarah dari sablon kaos?


socioloop.co 

“With my Eagles T-shirt hanging from the door” – Taylor Swift, “gold rush” (2020)

Kaos merupakan pilihan jenis pakaian yang bisa dibilang paling simple dan nyaman. Apalagi, bila hidup di Indonesia yang merupakan negara tropis, kaos menjadi jenis pakaian yang sesuai dengan iklim dan suhu udara panas.

Namun, dulunya, kaos bukanlah pakaian yang mudah ditemui di mana-mana seperti sekarang. Terdapat peristiwa-peristiwa bersejarah yang akhirnya turut menjadi penggerak industri konveksi kaos hingga masif seperti saat ini.

Hmm, bagaimana ya memangnya sejarah kaos ini? Mengapa pakaian yang simple ini akhirnya bisa menjadi médium ekspresi – seperti melalui sablon?

Sejarah Lahirnya Kaos

Awal mula perkembangan konveksi kaos sebenarnya bisa dilacak ke awal abad ke-20. Sebelum itu, kaos biasanya dibuat secara rumahan atau oleh penjahit lokal. 

Namun, dengan munculnya revolusi industri, produksi kaos menjadi lebih efisien. Mesin-mesin tekstil yang baru memungkinkan produksi kaos dalam jumlah besar.

Kala itu, tepatnya pada tahun 1913, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat bernama W.E. DuPont menciptakan serat sintetis pertama yang dikenal sebagai nilon. Ini membuka pintu bagi perkembangan tekstil modern, termasuk kaos sintetis. Selama dekade berikutnya, kaos kian populer sebagai pakaian kasual di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Sementara, teknik sablon sudah terlebih dahulu ada berabad-abad sebelumnya – pertama kali ditemukan di Tiongkok pada era Dinasti Song, yakni sekitar abad ke-10. Kala itu, sablon digunakan untuk mencetak gambar-gambar pada kain sutra. 

Penggunaan sablon dalam konteks modern, khususnya pada kaos, bermula di AS pada awal abad ke-20. Pada tahun 1930-an, sablon kaos mulai digunakan secara komersial dengan mencetak logo perusahaan dan iklan pada kaos. Teknik ini semakin populer seiring dengan perkembangan industri periklanan dan hiburan di AS.

Baca juga :  Last Battle for the Swing Voters

Penggunaan kaos – beserta teknik sablonnya – inipun akhirnya ikut mendunia seiring terjadinya globalisasi. Lantas, bagaimana kisah perjalanan kaos hingga menjadi pakaian umum juga di Indonesia?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Socio Loop (@socioloop.co)

Sejarah Penggunaan Kaos di Indonesia

Di Indonesia, sejarah kaos dimulai pada era pasca-kemerdekaan. Pada tahun 1945, industri tekstil dan konveksi masih sangat terbatas. Pakaian-pakaian tradisional seperti batik dan sarung lebih mendominasi pakaian sehari-hari.

Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan ekonomi, permintaan akan kaos meningkat signifikan. Pada tahun 1960-an, beberapa pabrik tekstil mulai beroperasi di Indonesia – membuat para produsen memproduksi kaos dalam jumlah besar. 

Pada tahun 1970-an, industri konveksi kaos di Indonesia semakin berkembang pesat. Pabrik-pabrik tekstil modern didirikan di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. 

Popularitas kaos ini semakin berkembang kala itu karena bisa menjadi bentuk ekspresi – khususnya melalui teknik sablon pada kaos. Kaos dengan gambar-gambar unik dan lucu mulai populer di kalangan anak muda di tahun-tahun tersebut.

Perkembangan lebih lanjut kemudian terjadi pada tahun 1980-an ketika industri sablon kaos semakin berkembang pesat. Berbagai teknik sablon, seperti sablon plastisol dan sablon discharge, mulai diterapkan di Indonesia. Hal ini memungkinkan produsen untuk mencetak gambar pada kaos dengan kualitas yang lebih baik dan tahan lama.

Kaos: Gaya Terkini ala Indonesia

Industri sablon kaos di Indonesia terus berkembang seiring dengan pertumbuhan industri pakaian dan fesyen di negara ini. Banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang sablon kaos, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan.

Baca juga :  Last Battle for the Swing Voters

Cititex Jakarta, misalnya, bahkan menghadirkan inovasi dengan menawarkan jasa sablon custom – sesuai keinginan pembeli. Tidak hanya Cititex, ada juga Custom.co.id yang juga menyediakan jasa sablon kaos dengan berbagai jenis kaos di Jakarta. 

Kini, Indonesia juga menjadi produsen kaos dan pakaian berlisensi untuk merek-merek terkenal dunia. Banyak merek internasional yang kini bekerja sama dengan produsen sablon kaos di Indonesia untuk memproduksi produk-produk mereka. (A43)

Exclusive content

Latest article

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?

More article

Segitiga Besi Megawati

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?