Pinter EkbisMau Ikut Lomba Makan Dunia?

Mau Ikut Lomba Makan Dunia?


PinterPolitik.com

Lomba makan adalah salah satu fenomena unik yang telah memikat jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun ide dari sebuah kompetisi yang mengukur kecepatan dan kapasitas seseorang dalam mengonsumsi makanan mungkin terdengar tidak biasa, lomba-lomba ini sering kali menarik perhatian publik dan media, sambil menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan.

Berikut beberapa lomba makan yang paling fenomenal dan mendunia:

Nathan’s Hot Dog Eating Contest

Salah satu lomba makan paling terkenal adalah Nathan’s Hot Dog Eating Contest yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 4 Juli di Coney Island, New York. Lomba ini telah ada sejak tahun 1916 dan telah menjadi bagian penting dari perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Rekor saat ini dipegang oleh Joey Chestnut, yang berhasil mengonsumsi 76 hot dog dalam 10 menit pada tahun 2021.

La Tomatina

Meskipun bukan lomba makan, La Tomatina di Spanyol adalah festival yang melibatkan makanan—dalam hal ini, tomat. Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan Bunol, Valencia, untuk melemparkan tomat satu sama lain. Festival ini bukan hanya tentang makanan tetapi juga tentang komunitas dan tradisi.

Wing Bowl

Wing Bowl adalah lomba makan sayap ayam yang biasanya diadakan di Philadelphia, Amerika Serikat (AS). Event ini biasanya diselenggarakan sebagai alternatif untuk Super Bowl dan menarik banyak peserta dan penonton. Lomba ini sangat populer dan bahkan telah disiarkan di radio dan televisi lokal.

Akutōkui

Di Jepang, lomba makan nasi dan curry, dikenal sebagai Akutōkui, telah menjadi populer. Peserta berusaha untuk menyelesaikan porsi raksasa dalam waktu yang ditentukan, dan siapa yang berhasil akan memenangkan hadiah uang.

MoonPie Eating Championship

Di selatan Amerika, MoonPie adalah camilan yang sangat populer. Setiap tahun, ada lomba makan MoonPie di mana peserta berusaha untuk mengonsumsi sebanyak mungkin camilan ini dalam waktu yang ditentukan.

Lomba makan adalah lebih dari sekadar hiburan; mereka adalah cerminan budaya dan tradisi setempat, dan dalam beberapa kasus, mereka bahkan telah menjadi ikon budaya nasional. Meskipun banyak yang meragukan keberlanjutan dan etika dari lomba-lomba ini, tak dapat dipungkiri bahwa mereka tetap menjadi fenomena yang menarik dan memikat banyak orang. (A49)

Exclusive content

Latest article

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?

More article

Segitiga Besi Megawati

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?