Site icon PinterPolitik.com

Mari Kenali Diet Intermittent Fasting

Intermittent Fasting

Intermittent Fasting. (Foto: rvnahealth.org)


PinterPolitik.com

Banyak orang yang masih salah memahami makna dari diet. Diet adalah menjaga pola makan untuk tujuan tertentu. Salah satu contohnya adalah untuk menurunkan berat badan.

Selain untuk tubuh langsing, diet juga berperan bagi pasien tertentu yang memiliki berbagai pantangan dalam makan atau minum.

Salah satunya adalah diet intermittent fasting yang masih menjadi jenis diet yang populer hingga saat ini. Sebab, tidak hanya membantu menurunkan berat badan, jenis diet ini juga baik untuk mendukung metabolisme tubuh yang lebih sehat, bahkan dapat memperpanjang usia.

Sebenarnya, intermittent fasting berfokus pada pola makan dengan lama waktu yang berbeda setiap makan dan berpuasa. Jadi, penekanannya bukan apa jenis makanan yang boleh kamu konsumsi dan tidak, tetapi membatasi waktu makan.

Selain membantu menjaga pola makan dan menurunkan berat badan, intermittent fasting atau diet puasa memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh:

  1. Menurunkan kadar gula darah.
  2. Menurunkan berat badan.
  3. Menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol.
  4. Mengurangi rasa lapar yang terlalu sering.
  5. Meningkatkan metabolisme sampai 14%.
  6. Mengurangi ketergantungan pada makanan tinggi gula.
  7. Mengurangi rasa cemas dan stres, dan dapat menghindari asupan makanan berlebihan.

Metode dan jangka waktu puasa intermittent dapat kamu tentukan sendiri. Namun, beberapa metode dan jangka waktu puasa yang populer dilakukan dalam diet intermittent fasting adalah sebagai berikut:

1. Daily time-restricted fasting (16/8 method)

Mengonsumsi makanan dengan jangka waktu 8 jam, dan dilanjutkan dengan puasa selama 16 jam. Sebagai contoh, Anda dapat memulai konsumsi makanan pada jam 11 siang hingga jam 7 malam (8 jam waktu makan), yang kemudian dilanjutkan dengan puasa pada jam 7 malam hingga jam 11 siang keesokan harinya (16 jam puasa).

2. 5:2 fasting

Mengonsumsi makanan dengan porsi normal selama 5 hari dan berpuasa atau membatasi konsumsi kalori di bawah 500 kalori selama 2 hari dalam 1 minggu.

3. Alternate-day fasting

Mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau hanya mengonsumsi makanan rendah kalori (di bawah 500 kalori) pada hari berikutnya.

4. Warrior diet

Mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada malam hari.

Sesuaikan dengan kondisi tubuh dan kesehatan kamu sebelum memulai diet. Sebaiknya kamu tidak memaksakan diri jika memang tidak bisa berpuasa selama lebih dari 12 jam. Kamu juga bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi atau untuk mengetahui jenis intermittent fasting yang cocok tanpa membuat tubuh kekurangan asupan gizi. (A49)

Exit mobile version