Daftar makanan yang dilarang di beberapa negara bisa menjadi perbincangan yang menarik dan menggugah rasa ingin tahu. Beberapa makanan yang dilarang mungkin merupakan delicacy atau makanan khas di negara lain, namun bisa jadi dilarang karena alasan kesehatan, etika, atau bahkan alasan lainnya. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang mengalami larangan di beberapa negara.
Foie Gras
Di beberapa negara Eropa, Asia dan Amerika Serikat (AS), makanan ini dilarang karena metode produksinya dianggap tidak etis. Foie Gras adalah hati bebek atau angsa yang dibesarkan melalui metode “pemaksaan makan”.
Keju Casu Marzu
Keju ini adalah spesialitas dari Sardinia, Italia. Larva lalat dibiarkan tumbuh di dalam keju untuk membantu fermentasi, namun juga menimbulkan risiko kesehatan. Karena itu, keju ini dilarang di beberapa negara Eropa.
Sup Sirip Ikan Hiu
Sup ini sangat populer di beberapa bagian Asia, terutama Tiongkok. Namun, praktek memotong sirip hiu dan membuang tubuhnya ke laut telah menimbulkan masalah lingkungan serius dan menjadi alasan pelarangan di beberapa negara.
Absinthe
Minuman ini dilarang di Amerika Serikat dan beberapa negara lain selama abad ke-20 karena diyakini memiliki efek halusinasi. Meski beberapa larangan telah dicabut, minuman ini tetap kontroversial.
Beluga Caviar
Telur ikan beluga dikenal sebagai salah satu makanan paling mewah di dunia. Namun, karena populasi ikan beluga sturgeon yang terancam, perdagangannya dilarang di beberapa negara termasuk Amerika Serikat.
Durian
Buah ini dikenal sebagai raja dari semua buah, tetapi juga terkenal karena baunya yang sangat kuat. Di beberapa negara, seperti Singapura, membawa durian ke dalam transportasi umum, hotel atau penginapan adalah pelanggaran hukum.
Permen Karet
Di Singapura, permen karet dilarang untuk menjaga kebersihan umum. Meski demikian, permen karet yang mempunyai manfaat medis diizinkan.
Penting untuk mengetahui daftar makanan yang dilarang ketika bepergian ke negara lain agar tidak secara sengaja melanggar hukum. Selain itu, daftar ini juga membuka diskusi penting tentang etika dan dampak lingkungan dari makanan yang kita konsumsi. (A49)