Pinter EkbisKopi Cappuccino: Eksplorasi Aroma dari Italia

Kopi Cappuccino: Eksplorasi Aroma dari Italia


PinterEkbis

Kopi sejak ditemukan telah melintasi perbatasan dan memengaruhi berbagai budaya di seluruh dunia. Salah satu kreasi kopi yang paling dikenal dan dicintai adalah cappuccino. Namun, bagaimanakah sejarah dari minuman berbusa susu ini?

Sebelum kita menyelami sejarahnya, penting untuk mengetahui asal-usul namanya. Kata ‘cappuccino‘ berasal dari Italia, merujuk pada ordo biarawan Kapusin (‘cappuccini’ dalam bahasa Italia). Warna jubah coklat alami yang dikenakan oleh para biarawan ini mirip dengan warna kopi yang dicampur dengan susu. Ada dugaan bahwa nama minuman ini terinspirasi oleh warna jubah tersebut.

Sejarah awal cappuccino tidak bisa dilepaskan dari sejarah espresso, metode penyajian kopi dengan mengekstrak cepat menggunakan tekanan. Teknologi mesin espresso yang dikembangkan pada akhir abad ke-19 di Italia memungkinkan produksi kopi yang kental, yang kemudian menjadi dasar untuk berbagai variasi kopi.

Namun, cappuccino dalam bentuknya yang kita kenal sekarang, dengan busa susu yang lembut, mulai populer setelah Perang Dunia II. Hal ini sebagian besar berkat pengenalan mesin espresso dengan uap bertekanan yang mampu memproduksi busa susu panas.

Italia memiliki budaya kafe yang kuat, dan cappuccino menjadi bagian integral dari budaya tersebut. Biasanya, cappuccino disajikan pada pagi hari bersama dengan croissant atau pastry lainnya. Meski populer, minum cappuccino setelah jam makan siang sering dianggap tabu di Italia.

Dengan meningkatnya popularitas kedai kopi di seluruh dunia, cappuccino pun mulai mendapatkan tempat di hati pecinta kopi di luar Italia. Teknik penyajian dan proporsi antara espresso, susu panas, dan busa susu terus dieksplorasi, menghasilkan varian-varian cappuccino yang mungkin berbeda dari yang asli di Italia.

Cappuccino, dengan busa susunya yang kaya dan rasa kopinya yang mendalam, bukan hanya sekadar minuman. Ia mewakili tradisi, inovasi, dan perpaduan seni dengan sains. Sejarahnya di Italia memberikan kita wawasan tentang bagaimana satu minuman dapat menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya suatu negara, dan seiring waktu mendapatkan kasih sayang dari penikmat kopi di seluruh dunia. (A49)

Exclusive content

Latest article

More article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Waspada MAGA, Malapetaka ala Trump?