Proyek bendungan merupakan salah satu upaya penting dalam pengembangan infrastruktur suatu negara. Bendungan tidak hanya memiliki peran dalam penyimpanan air, tetapi juga memiliki berbagai manfaat yang meluas dalam berbagai sektor.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah berhasil menyelesaikan 41 proyek bendungan di Indonesia.
Ini seakan menegaskan WIKA sebagai BUMN yang terdepan dalam pengerjaan proyek nasional. Bahkan, 21 diantaranya termasuk dalam 65 bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional sejak 2014 lalu.
Saat ini WIKA sedang fokus untuk menyelesaikan 7 bendungan yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kehadiran bendungan ini diharapkan mendukung upaya Pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam mengoptimalkan pengelolaan air di setiap wilayah tersebut,” Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA (18/8/2023).
Seperti yang diketahui, salah satu manfaat utama dari bendungan adalah pengaturan aliran air. Bendungan memungkinkan pengaturan debit air untuk keperluan irigasi pertanian, pasokan air minum, dan kebutuhan industri.
Dengan pengaturan yang baik, proyek bendungan dapat mengurangi risiko kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan.
Selain mengurangi risiko kekeringan, bendungan juga dapat membantu dalam pengendalian banjir. Mereka dapat menampung air berlebih saat musim hujan dan mengurangi dampak banjir di daerah hilir sungai.
Air yang disimpan di bendungan juga dapat digunakan untuk irigasi pertanian, meningkatkan produktivitas tanaman dan keberlanjutan produksi pangan. Ini juga membantu petani dalam mengelola musim tanam dan panen dengan lebih baik.
Selain itu, Air yang disimpan di bendungan dapat digunakan untuk irigasi pertanian, meningkatkan produktivitas tanaman, dan keberlanjutan produksi pangan. Ini juga membantu petani dalam mengelola musim tanam dan panen dengan lebih baik.
Dengan demikian, proyek bendungan memiliki dampak positif yang luas dalam berbagai sektor kehidupan.
Namun, perlu diingat bahwa pembangunan bendungan juga dapat memiliki dampak lingkungan dan sosial yang perlu dikelola secara bijaksana melalui studi dampak lingkungan yang komprehensif dan partisipasi masyarakat yang memadai. (S83)