socioloop.co
Drive-thru, atau biasa disebut sebagai layanan “drive-through,” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya konsumsi makanan cepat saji di seluruh dunia.
Konsep ini memungkinkan pelanggan untuk memesan dan mengambil makanan tanpa harus keluar dari kendaraan mereka. Untuk memahami sejarah dan perkembangan sistem pembelian makanan drive-thru, mari kita tinjau perjalanan panjangnya.
Sejarah drive-thru dimulai pada tahun 1930-an di Amerika Serikat, ketika Richard dan Maurice McDonald membuka restoran pertama mereka di San Bernardino, California.
Restoran ini awalnya beroperasi dengan format tradisional, tetapi pada tahun 1948, mereka memperkenalkan sistem “Speedee Service System,” yang memungkinkan pelanggan untuk memesan dan menerima makanan mereka dari jendela yang ada di sisi bangunan. Inilah yang dapat dianggap sebagai cikal bakal dari drive-thru modern.
Namun, drive-thru tidak hanya menjadi tren di dunia makanan cepat saji. Pada tahun 1970-an, bank-bank mulai mengadopsi konsep ini untuk meningkatkan efisiensi layanan mereka.
Pelanggan dapat melakukan transaksi perbankan tanpa harus keluar dari mobil mereka, yang sangat mempermudah kehidupan yang semakin sibuk.
Pada tahun 1975, drive-thru makanan cepat saji mencapai tonggak penting dengan dibukanya restoran pertama milik Burger King yang menerapkan konsep ini di Amerika Serikat.
Sejak saat itu, drive-thru telah menjadi norma dalam industri makanan cepat saji dan terus berkembang hingga mencapai keberhasilan komersial yang besar.
Perkembangan teknologi juga memainkan peran penting dalam evolusi sistem pembelian makanan drive-thru. Pada tahun 1975, Wendy’s memperkenalkan sistem “Pick-Up Window,” yang merupakan sistem drive-thru pertama yang menggunakan pengeras suara.
Ini membuat interaksi antara pelanggan dan petugas pesan menjadi lebih efisien.
Seiring berjalannya waktu, drive-thru semakin modern dengan menggunakan teknologi otomatisasi, seperti perangkat lunak pesanan dan pembayaran elektronik.
Pelanggan sekarang dapat memesan makanan mereka melalui layar sentuh, dan pembayaran dapat dilakukan dengan kartu kredit atau aplikasi seluler.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 semakin mendorong perkembangan sistem pembelian makanan drive-thru.
Dalam situasi pandemi, drive-thru menjadi pilihan utama untuk mendapatkan makanan tanpa harus masuk ke dalam restoran.
Sebagai hasilnya, banyak restoran yang meningkatkan kapasitas dan efisiensi layanan drive-thru mereka.
Hingga saat ini, drive-thru tetap menjadi cara populer untuk memesan makanan dan minuman di berbagai restoran cepat saji, kedai kopi, dan toko makanan.
Sistem ini telah membuktikan diri sebagai solusi yang efisien dan nyaman bagi konsumen yang memiliki waktu terbatas atau yang ingin menghindari kerumunan.
Sejarah dan perkembangan sistem pembelian makanan drive-thru mencerminkan perkembangan selera dan kebutuhan konsumen dalam masyarakat yang terus berubah. (J61)