Pinter EkbisIn-Depth Biola Indonesia Raya WR Supratman

In-Depth Biola Indonesia Raya WR Supratman


socioloop.co

Peringatan hari kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus selalu terkait erat alunan lagu Indonesia Raya. Lagu ini adalah karya dari Wage Rudolf (WR) Supratman dan pertama kali dinyanyikan olehnya sambil memainkan biola.

Penampilan tersebut terjadi saat Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat 106 Jakarta, yang sekarang dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober 1928, yang merupakan 95 tahun yang lalu hari ini.

Biola yang digunakan WR Supratman selalu mendampinginya adalah buatan Nicolaus Amateus Fecit, terbuat dari tiga jenis kayu jati, yakni Cyprus atau Jati Belanda, Maple Italia, dan Eboni.

Tulisan “Nicolaus Amatus Fecit In Cremona 16”, terdapat di bagian dalam. Pada bagian badan juga terdapat tick rest atau penahan dagu.

Biola itu dibeli oleh Willem van Eldik di Makassar pada 1914, kemungkinan sebagai salinan model biola buatan Nicolo Amati. Pembuat biola terbaik dari keluaraga Amati di Cremona, Italia, abad ke-17.

Pada akhir abad ke-19, model biola ini banyak ditiru di Jerman. Willem van Eldik kemudian memberikannya sebagai hadiah kepada WR Supratman.

Biola Amatus ini saat ini tidak dipamerkan di museum seperti koleksi lainnya. Ukuran biola ini adalah panjang 36 cm, lebar sisi terpanjang 20 sentimeter (cm), dan sisi terpendek 11 cm.

Sisi terlebar biola ini adalah 6 cm, sementara yang terpendek adalah 4,1 cm. Panjang leher biola adalah 37,2 cm, dan penggeseknya memiliki panjang 71,2 cm.

Jika Anda berminat melihat biola ini, Anda dapat mengunjungi Museum Sumpah Pemuda. Namun, penting untuk dicatat bahwa yang dipamerkan di museum adalah replika, sementara biola asli WR Supratman dijaga dengan baik di salah satu ruangan museum lainnya.

Dahulu, biola asli ini pernah dipamerkan untuk pengunjung umum, tetapi sekarang disimpan dan dijaga oleh museum sebagai bagian dari warisan WR Supratman untuk bangsa Indonesia.

Perawatan rutin juga dilakukan oleh pengelola museum setiap dua bulan untuk memastikan biola tetap dalam kondisi baik.

Menariknya, pada peringatan Sumpah Pemuda tahun 2005 dan 2007, biola ini pernah dimainkan oleh Idris Sardi, seorang maestro biola Indonesia.

Lagu Indonesia Raya yang menjadi legenda diciptakan dan pertama kali dimainkan pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Lagu ini pertama kali diperdengarkan secara instrumental di hadapan kongres dengan diiringi biola.

Yang menarik, banyak yang tidak tahu bahwa lagu ini sebenarnya memiliki tiga bait (stanza), sementara selama ini hanya satu bait yang sering dinyanyikan.

WR Supratman menciptakan lagu ini dengan tiga bait, di mana bait pertama paling terkenal dan dikenal oleh masyarakat Indonesia daripada dua bait lainnya.

Setiap bait memiliki makna tersendiri: bait pertama mengisahkan tentang kebangkitan bangsa Indonesia, bait kedua tentang kedaulatan bangsa, dan bait ketiga tentang kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Museum Sumpah Pemuda memainkan peran penting dalam mengenang perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena kemerdekaan bangsa ini tidak bisa dilepaskan dari kontribusi WR Supratman. (J61)

Exclusive content

Latest article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Megawati Not Fit or No Money?

The Ultimate Java War

More article

When Silence is Not Golden..

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Megawati Not Fit or No Money?

The Ultimate Java War