socioloop.co
Dalam perjalanan panjang sejarah peradaban manusia, makanan selalu menjadi bagian integral dari kehidupan kita.
Namun, tahukah Anda apa saja makanan tertua yang pernah dikonsumsi oleh manusia? Beberapa di antaranya bahkan masih kita konsumsi hingga saat ini. Mari kita telusuri jejak kuliner tertua di dunia.
Salah satu bukti kuliner tertua di dunia adalah roti. Fosil roti yang ditemukan di sebuah situs arkeologi di Mesir Kuno menunjukkan bahwa roti telah dibuat dan dikonsumsi lebih dari 12.000 tahun yang lalu.
Roti ini dibuat dari biji-bijian yang digiling dan dicampur dengan air, kemudian dipanggang di atas batu panas.
Meskipun berbeda dengan roti yang kita kenal saat ini, roti Mesir Kuno ini menjadi salah satu bukti awal adanya pengolahan makanan oleh manusia.
Mie telah menjadi bagian dari kuliner Tiongkok sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti arkeologi menemukan fosil mie yang berumur sekitar 4.000 tahun di wilayah Lajia, Tiongkok.
Mie kuno ini terbuat dari millet, sebuah jenis biji-bijian kuno, yang dibentuk menjadi tali-tali tipis dan direbus.
Sup mungkin merupakan salah satu makanan tertua yang pernah ada, bahkan sebelum penemuan alat masak seperti periuk.
Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan batu berlubang atau cekungan alami sebagai wadah untuk memasak.
Mereka menambahkan air dan bahan-bahan lain seperti daging, sayuran, atau biji-bijian, lalu memanaskannya dengan memasukkan batu-batu panas. Proses ini melahirkan apa yang kita kenal sebagai sup.
Sebelum adanya teknologi pengawetan makanan seperti refrigerasi, manusia kuno menggunakan metode pengasapan untuk mengawetkan daging dan ikan.
Pengasapan tidak hanya mengawetkan makanan tetapi juga menambahkan rasa khas. Daging atau ikan yang diasapi di atas api terbuka menjadi salah satu kuliner tertua yang masih populer hingga saat ini.
Selain roti, mie, sup, dan daging asap, banyak makanan kuno lainnya yang berasal dari berbagai belahan dunia. Misalnya, di benua Amerika, penduduk asli telah mengkonsumsi jagung, kacang, dan cabai sejak ribuan tahun yang lalu.
Di Eropa, zaitun dan anggur telah menjadi bagian dari diet sehari-hari sejak zaman kuno. Di Afrika, biji-bijian seperti millet dan sorgum telah dikonsumsi sejak lama.
Makanan adalah cerminan dari sejarah dan peradaban manusia. Dari roti Mesir Kuno hingga mie Tiongkok kuno, makanan-makanan ini memberi kita gambaran tentang bagaimana manusia kuno hidup, bertahan, dan berkembang.
Meskipun teknologi dan metode pengolahan makanan telah berkembang pesat, banyak makanan kuno ini masih tetap relevan dan disukai hingga saat ini.
Ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik kita tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan budaya kita sebagai manusia. (A49)