Pinter EkbiseBuddy hingga BBM, Ini Messenger Legend!

eBuddy hingga BBM, Ini Messenger Legend!


PinterPolitik.com

Pada era digital ini, keberadaan platform messenger sangat vital sebagai sarana komunikasi sehari-hari. Namun, beberapa nama yang pernah besar di industri ini, seperti Yahoo Messenger, BlackBerry Messenger (BBM), dan eBuddy, kini sudah menghilang dari panggung.

Meskipun aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram telah mengisi kekosongan mereka, penting untuk menilik kembali apa yang membuat platform-platform tersebut spesial pada masanya.

Yahoo Messenger, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1998, adalah salah satu pionir dalam bidang messenger. Dengan fitur-fitur inovatif seperti chat room, emotikon, dan file sharing, platform ini memperkaya cara kita berkomunikasi online.

Tak hanya itu, Yahoo Messenger juga menjadi andalan di dunia bisnis, terintegrasi sempurna dengan layanan email dari Yahoo. Namun, seiring dengan munculnya pesaing yang lebih kuat dan berinovasi, layanan ini akhirnya ditutup pada tahun 2018.

Selanjutnya, BlackBerry Messenger atau BBM, yang diluncurkan pada tahun 2005, pernah menjadi standard komunikasi terutama di negara-negara seperti Indonesia. BBM menawarkan keamanan tinggi dan fitur-fitur unik seperti konfirmasi saat pesan sudah terkirim (D) dan terbaca (R).

Keamanan dan privasi yang ditawarkan BBM membuatnya menjadi pilihan utama untuk komunikasi bisnis dan pribadi. Sayangnya, meski memiliki keunggulan tersebut, BBM tidak bisa mengalahkan pesaing yang lebih modern dan akhirnya ditutup pada tahun 2019.

eBuddy juga perlu disebutkan sebagai platform yang pernah populer di pertengahan tahun 2000-an. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai platform chatting seperti MSN, Yahoo, dan AIM dalam satu antarmuka.

Fitur ini membuatnya menjadi pilihan bagi mereka yang menggunakan lebih dari satu layanan messenger. eBuddy memang tidak sebesar Yahoo Messenger atau BBM, tetapi ia tetap menawarkan solusi yang inovatif pada masanya.

Masing-masing dari platform-platform ini menawarkan sesuatu yang unik dan revolusioner pada masanya. Namun, mereka juga berbagi nasib yang sama: kejatuhan karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi. Meski demikian, mereka tetap layak diingat sebagai bagian dari evolusi komunikasi digital kita.

Mereka menjadi bukti bahwa di dunia teknologi yang selalu berubah, inovasi adalah kunci untuk bertahan. Meskipun sudah tidak beroperasi, platform-platform ini telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam sejarah dunia digital dan komunikasi. (J61)

Exclusive content

Latest article

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?

More article

Segitiga Besi Megawati

2029 “Kiamat” Partai Berbasis Islam? 

PKS Di Sana Bingung, Di Sini Bingung

Pilkada DPRD Prabowo, Buzzer Punah?