Ayam betutu, sajian khas dari Pulau Dewata, Bali, telah menarik perhatian banyak penikmat kuliner, baik lokal maupun mancanegara. Namun, apa sebenarnya kisah di balik hidangan lezat ini? Berikut adalah sedikit ulasan tentang sejarah ayam betutu.
Ayam betutu merupakan warisan kuliner Bali yang memiliki akar mendalam dalam tradisi dan kebudayaan setempat. Meskipun sulit untuk menentukan kapan pastinya hidangan ini mulai dikenal, banyak yang percaya bahwa ayam betutu sudah ada sejak berabad-abad lalu. Hidangan ini kerap dihidangkan dalam upacara adat, pernikahan, hingga ritual keagamaan sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Kekhasan ayam betutu terletak pada bumbunya yang kaya rasa. Ayam yang sudah dibersihkan biasanya diisi dengan campuran bumbu rempah-rempah seperti kunyit, jahe, kencur, serai, cabai, bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Proses penumbukan rempah hingga halus dan perendaman ayam dalam bumbu selama beberapa jam membuat daging ayam menyerap cita rasa bumbu dengan sempurna.
Setelah itu, ayam yang sudah berbumbu ini dibungkus dengan daun pisang dan diungkep atau dipanggang dalam bara api hingga matang. Proses memasak yang lama ini menjadikan daging ayam empuk dan bumbu meresap dengan baik.
Sepanjang waktu, Ayam Betutu mengalami beberapa modifikasi. Awalnya, ayam betutu disajikan utuh, tetapi, dengan berkembangnya waktu dan kebutuhan masyarakat modern yang lebih praktis, muncullah varian ayam betutu dalam bentuk suwiran atau potongan ayam tertentu.
Keunikan ayam betutu telah memikat banyak restoran dan chef di luar Bali untuk mencoba menyajikan hidangan ini dengan sentuhan modern mereka. Meskipun demikian, esensi dari ayam betutu sebagai sajian tradisional yang kaya rempah tetap dipertahankan.
Ayam betutu bukan sekadar hidangan. Ia adalah cerita tentang sejarah, tradisi, dan warisan budaya Bali yang kaya. Setiap lapisan rempah dan tekstur daging ayam menceritakan kisah tentang bagaimana masyarakat Bali menghargai alam, rempah, dan tradisi leluhur mereka. Meskipun telah mendunia dan dikenal luas, esensi ayam betutu sebagai lambang kekayaan kuliner Bali tetap abadi dan terus diceritakan dari generasi ke generasi. (A49)