Site icon PinterPolitik.com

Mengapa Ribut Jokowi The King of Lip Service?

Mengapa Ribut Jokowi The King of Lip Service?
Lip service, atau dalam bahasa Indonesia artinya “janji yang berpura-pura saja” pertama kali tercatat pada tahun 1590. Awalnya, ini merupakan sebuah doa yang ditemukan dalam A Treatise Against Witchcraft yang ditulis oleh Henry Holland frasa lip service ini kembali viral karena unggahan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI. Mereka menggunakan frasa lip service ini untuk menyampaikan kritik dan menyebut Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service. Mudah ditebak, unggahan viral ini membelah publik, antara yang pro dan kontra. Terlebih lagi, terdapat surat dari Rektorat UI untuk memanggil BEM UI, serta penegasan bahwa unggahan tersebut melanggar aturan. Lalu, fenomena politik apa yang dapat dimaknai dari unggahan BEM UI ini?

Langsung saja simak videonya lebih lanjut!!!
Exit mobile version