Pada 28 Desember 2015, Sutiyoso yang menjabat sebagai Kepala BIN melakukan sebuah misi berani mati untuk berdialog dan bernegosiasi dengan kelompok Din Minimi yang merupakan sisa-sisa dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Mendatangi wilayah Din Minimi secara langsung, Bang Yos yang hanya diperbolehkan membawa 2 ajudannya menghitung risiko: ia bisa saja terbunuh jika rencana perundingan tak berjalan mulus. Namun, keyakinan Bang Yos pada Din Minimi, membuatnya berani mengambil keputusan untuk menjalani negosiasi dengan pentolan GAM yang punya sekitar 120 orang pasukan dengan senjata lengkap itu.