Setelah dua Prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNIFIL di Lebanon terluka terkena serangan Israel, respons Presiden Jokowi banyak dapet kritik tuh. Gini kira-kira pernyataannya. Ini gimana ya? Gak bisa ber-word-word, sekelas Presiden loh ini. Bahkan, pernyataan Pak Jokowi tadi kalah bernyali dibanding Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi yang bilang Indonesia gak akan gentar ngadepin teror Israel.
Bu Retno pun dikabarkan gercep tuh langsung koordinasi mengecek kondisi prajurit TNI kita yang terluka dan sat set juga mengutuk dan mengupayakan protes diplomatik atas serangan Israel tersebut. Secara teknis pernyataan Pak Jokowi gak tepat, karena markas pasukan penjaga perdamaian PBB yang diisi prajurit TNI di Naqoura, Lebanon dan kena serangan Israel kemaren, adalah area terlarang buat diserang sama pihak manapun. Secara etis, pernyataan Pak Jokowi juga gak menunjukkan kepekaan dan penghormatan atas kondisi yang menimpa prajurit TNI, terutama sebagai seorang Panglima tertinggi angkatan bersenjata Republik Indonesia.
Tapi secara realita nih, walaupun keliatan kurang mencerminkan kepekaan dan intelektualitas pemimpin sebuah negara, pernyataan Pak Jokowi itu justru menggambarkan situasi sesungguhnya. Dengan tanpa membenarkan serangan membabi buta Israel dan juga bukan untuk membenarkan pernyataannya Pak Jokowi.