Pinterpolitik.com – Pada bulan Maret 2023 lalu, saya mendapat email dari Kedutaan Singapura di Indonesia. “Permohonan Bertemu dengan Pak Krisantus Tobias Ghena Ona”, begitu judulnya. Hmm, branding personal San Tobias sudah gagal. Saya terkejut, ada apa ini. Bukan karena video-video yang saya pernah bikin tentang Singapura kan ya? I mean, I wrote that script about “Jika Indonesia Kuasai Singapura”, dan beberapa video lain. Well, I was thinking, it’s kind of merujuk ke situ.
Apalagi saya juga nulis puluhan tulisan series pemikiran cendikiawan Singapura, Kishore Mahbubani. But anyway, pertemuan kala itu yang terjadi di sebuah kafe berlangsung menarik, kebetulan diplomat yang saya temui juga masih muda orangnya. Nggak ada sama sekali membahas tulisan atau video-video saya. Nah salah satu poin diskusi dan sharing yang menarik adalah soal PEMUKIMAN.
Biasalah, topik sesama anak milenial, pasti soal rumah dan lain sebagainya. Penasaran juga kan gimana masalah hunian ini di Singapura. Dan well kita tahu, pemukiman berhubungan dengan building houses. Dan untuk building houses tentu harus ada land atau tanah. Nah, kebetulan banget sekarang lagi ramai ngomongin soal ekspor pasir laut – yang menurut Pak Jokowi itu namanya “sedimen” dan bukan pasir. Jadi mari kita bahas lagi soal Singapura, negara yang makin luas karena pasir kita. Get your coffee and let’s get it started!