Benarkah program-program pemerataan kesejahteraan benar-benar telah diupayakan untuk sepenuhnya kesejahteraan masyarakat banyak, atau kita terjebak pada sebuah mesin kapitalisme yang sesungguhnya lebih banyak menarik keuntungan untuk kelompok tertentu saja? Studi dari Credit Suisse pada 2016 lalu menyebutkan bahwa 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 49 persen total kekayaan nasional. Pertanyaan yang demikian ini seoalah tidak akan ada habisnya untuk diperdebatkan. Namun, satu hal yang pasti, jika bicara eksesnya terhadap persoalan sosial dan politik, akan ada dampak lanjutan yang sangat pasti bisa dirasakan di kemudian hari – hal yang membuat kita berbicara tentang populisme dalam politik. Lalu, mungkinkah persoalan ketimpangan ekonomi ini berujung pada aksi-aksi yang lebih besar? Yuk Simak Video Selengkapnya!