Benarkah program-program pemerataan kesejahteraan benar-benar telah diupayakan untuk sepenuhnya kesejahteraan masyarakat banyak, atau kita terjebak pada sebuah mesin kapitalisme yang sesungguhnya lebih banyak menarik keuntungan untuk kelompok tertentu saja? Studi dari Credit Suisse pada 2016 lalu menyebutkan bahwa 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 49 persen total kekayaan nasional. Pertanyaan yang demikian ini seoalah tidak akan ada habisnya untuk diperdebatkan. Namun, satu hal yang pasti, jika bicara eksesnya terhadap persoalan sosial dan politik, akan ada dampak lanjutan yang sangat pasti bisa dirasakan di kemudian hari – hal yang membuat kita berbicara tentang populisme dalam politik. Lalu, mungkinkah persoalan ketimpangan ekonomi ini berujung pada aksi-aksi yang lebih besar? Yuk Simak Video Selengkapnya!
Rage Against the Machine: Alasan Kerusuhan Besar Bisa Terjadi di Indonesia
Written by B62
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
#Trending Article
Relawan Militan, Senjata Jokowi
Jelang 2019, Presiden Jokowi isyaratkan akan kembali maju dalam bursa pencapresan. Hal ini diungkapkan saat ia menghadiri rakernas relawan Projo. Apakah relawan akan menjadi senjata Jokowi...
Kaleidoskop 2017 – Pinter Politik
Apa saja yang terjadi di sepanjang tahun ini? Berikut rangkuman Pinter Politik atas kejadian-kejadian penting di tahun 2017.
Kemanakah Ahok setelah Pilkada?
PinterPolitik.com - Paskah pilkada DKI Jakarta telah usai dan Ahok kalah dalam kontes politik kali ini. Akan kemanakah Ahok setelah jabatannya sebagai Gubernur berakhir,...
Jika Kekaisaran Romawi Tidak Runtuh
Tahun 161 Masehi menandai babak baru kekuasaan di Kekaisaran Romawi, tepatnya ketika Marcus Aurelius naik takhta.
Inilah Kenapa Alutsista Indonesia Tidak Akan Maju
https://youtu.be/0h5NtlkjAV4 Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah membuktikan pada dunia bahwa perang bersenjata ternyata masih sangat mungkin terjadi. Kesadaran atas kebutuhan alutsista menjadi...
Ini Kesamaan Jokowi dan Gorbachev
Pembatasan jam operasional dan aktivitas para pedagang kecil, telah melahirkan riak-riak gejolak sosial. Konteks riak-riak gejolak sosial pada akhirnya merembet ke level elite, di mana beberapa kepala daerah terkesan “berat” terhadap kebijakan perpanjangan PPKM.
Beras, ”Biang Keladi” Meledaknya Populasi Asia?
https://youtu.be/a8taRzGWxsw Tahun 1200-an jadi tahun yang sangat spesial bagi Tiongkok. Pada masa itu, populasi daratan yang kini jadi Rakyat Republik Tiongkok itu melewati angka 140...
More Stories
Beras, ”Biang Keladi” Meledaknya Populasi Asia?
https://youtu.be/a8taRzGWxsw Tahun 1200-an jadi tahun yang sangat spesial bagi Tiongkok. Pada masa itu, populasi daratan yang kini jadi Rakyat Republik Tiongkok itu melewati angka 140...
PSI Gagal ke Senayan Lagi Karena Ketua Dewan Pembina?
https://youtu.be/Kteik-oOVWQ Kegagalan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI untuk lolos ke parlemen pusat mungkin jadi salah satu topik yang menarik dalam beberapa waktu terakhir. Gimana enggak,...
Sejarah Kedai Kopi dan Politik: Kisah Minuman Politik Perlawanan Ottoman Atas Budaya Eropa
https://youtu.be/BeAa3I7Oluk