kita nggak lagi mengkonfrontir pengguna Apple dan Samsung kok. Lagian, relasi Samsung dan Apple sebenarnya baik-baik aja. Misalnya, Samsung udah jadi pemasok berbagai komponen buat Apple seperti prosesor, display screen, hingga flash memory yang ringan, bahkan sampe sekarang. Tapi, persaingan antara Apple dan Samsung kayaknya emang cukup seru buat diulik lebih lanjut, terutama di ranah perponselpintaran yang bakalan dibahas kali ini. Samsung sendiri sebenernya udah memproduksi banyak banget ponsel, sampai pada tahun 2010 produsen asal Korea Selatan itu merilis Galaxy S series untuk merespons iPhone yang diluncurkan tiga tahun sebelumnya. Saat itu, di mata Apple, Samsung Galaxy S series adalah salinan langsung dari iPhone, dan Jobs ingin meluncurkan “perang termonuklir” dengan Android. Tim Cook, orang yang mengurusi supply chain Apple dan penerus Jobs di masa depan, mendorongnya untuk bersabar agar tidak merusak hubungan mereka dengan pemasok penting seperti Samsung. Sejak saat itu lah, persaingan ponsel pintar flagship iPhone dan Samsung dengan Galaxy S seriesnya berlangsung sengit dan kayaknya masih akan sangat menarik ke depannya. Dan mungkin, cuma kiamat teknologi yang bisa menghentikannya wiets nggak nggak ya lebay. Anyway, lalu seperti apa sebenernya persaingan di antara Apple dan Samsung yang oleh Forbes sempat diberi tajuk “brutal war” ini? Please, get your coffee and let’s get it started!