Seperti di Indonesia, Amerika Serikat (AS) juga akan segera menghadapi masa pemilihan presiden. Eks-presiden AS, Donald Trump digadang akan menjadi salah satu politisi yang akan bertarung di pilpres tahun depan tersebut.
Menariknya, belakangan ini Trump tampak diserbu oleh tuduhan-tuduhan tindakan melawan hukum. Kendati demikian, banyak pengamat yang menilai serangan-serangan itu justru sebenarnya malah bisa membantu Trump mendapat dukungan politik yang lebih tinggi karena membuktikan dirinya adalah korban dalam narasi politik para elite.
Kalaupun Trump memang ditahan untuk waktu yang lama di penjara, aturan di AS membolehkan seorang tahanan menyalonkan diri jadi presiden. Hmm, menarik nih.