Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut merespons isu Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengembalikan sistem pemilu proporsional tertutup. Menurutnya, bila hal itu memang terjadi, maka ada potensi “chaos” politik.
Hal ini karena perubahan yang begitu besar seharusnya tidak dilakukan ketika pemilu tinggal sebentar lagi diselenggarakan. Tidak hanya publik yang akan mengkritisinya, tapi sejumlah partai politik besar akan turut memprotes.
Di sisi lain, Arifki Chaniago, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic mencium ada potensi hiruk-pikuk ini akan digunakan untuk penundaan pemilu. Apalagi, bila KPU dan Bawaslu nantinya dianggap tidak mampu mengatasi perubahan yang terjadi.