Beberapa minggu terakhir ini pemberitaan cukup berpusat pada rencana pertemuan dua jenderal besar sekaligus politisi besar, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
Rencana pertemuan itu menarik atensi luas karena Partai Demokrat disebut-sebut tengah diajak untuk membentuk Koalisi Besar. Sejauh ini Koalisi Besar berpotensi diisi oleh Partai Gerindra, PKB, dan Partai Golkar.
Ada dua kemungkinan yang dapat dibaca. Pertama, seperti pemberitaan yang tengah meluas, Partai Demokrat dapat bergabung membentuk Koalisi Besar. SBY mungkin melihat terdapat potensi besar kemenangan Prabowo apabila Koalisi Besar terbentuk. Gabungan Gerindra, PKB, Golkar, dan Demokrat akan menjadi kekuatan politik yang luar biasa.
Kedua, alih-alih bergabung ke Koalisi Besar yang berpotensi membuat Demokrat hanya menjadi partai pendukung, SBY mungkin tengah melakukan gertakan politik (political bluffing).
Apa tujuannya? Tentu saja agar AHY dipilih sebagai cawapres Anies Baswedan. Hipotesis itu menguat setelah muncul wacana Airlangga Hartarto juga berpotensi menjadi cawapres Anies.
“Kan enggak mungkin ada nama di luar lingkaran (koalisi). Kalau Pak Airlangga mau, ya masuk dulu. Perundingannya bisa berubah lagi,” ungkap Ketua DPP NasDem Willy Aditya.
Baca selengkapnya artikel “SBY Gertak Koalisi Perubahan?” di website PinterPolitik.com