Pengamat politik, Rocky Gerung, mengomentari soal sikap dan kebijakan luar negeri pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) usai sang presiden menjalankan kunjungan luar negeri ke Amerika Serikat (AS). Menurutnya, Presiden Jokowi masih gagu dan bingung dalam menunjukkan sikapnya dalam isu internasional tertentu, seperti konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Rocky menyebutkan bahwa Jokowi bingung di antara pilihan untuk pro-AS atau pro-Rusia dalam isu tersebut. Bila mendukung AS, bisa dianggap sebagai antek AS. Begitu juga sebaliknya, bila mendukung Rusia, bisa dibilang jadi antek Rusia.
Sebenarnya, menurut Rocky, kebingungan ini bisa diselesaikan dengan keputusan politik yang berdasar pada evaluasi intelektual. Maka dari itu, mantan dosen tersebut menilai bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang intelektual – dan bukan hanya persoalan siapa yang memiliki elektabilitas lebih tinggi.