Ekonomi dunia kini sedang dalam perjalanan menuju ketidakpastian. Di tengah inflasi global dan kenaikan harga pangan-energi, negara-negara berkembang yang memproduksi pangan justru membatasi ekspor produk-produk pangan mereka. Sonia Akter dari National University of Singapore (NUS) menilai bahwa alasan negara-negara ini adalah untuk menjaga harga pangan di pasar domestik – disebut sebagai fenomena food protectionism (proteksionisme pangan).
Salah satu negara yang disebut membuat kebijakan food protectionism ini adalah Indonesia yang pada bulan lalu sempat melarang ekspor minyak kelapa sawit. Selain Indonesia, India juga mulai membatasi ekspor gula dan gandum. Produk pangan hewani pun tidak luput dengan Malaysia yang membatasi ekspor ayam.