Drone tempur Bayraktar TB2 yang diproduksi oleh perusahaan Baykar asal Turki kian populer setelah cukup prominen di konflik Rusia-Ukraina. Drone itu bahkan dijuluki flying kalashnikov karena telah teruji kehandalannya di sejumlah medan tempur lain seperti konflik di Libya, Suriah, hingga Nagorno Karabakh.
Kepopuleran Bayraktar sejalan dengan agenda Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo untuk memodernisasi alutsista Indonesia, termasuk menambah armada drone tempur di tiga skadron yang telah dibangun. Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal sempat mengutarakan bahwa Indonesia tengah mendiskusikan kemungkinan untuk mendapatkan Bayraktar Turki, meskipun tidak merinci tipenya.