Dalam pidatonya di HUT ke-15 Partai Gerindra, Prabowo Subianto terlihat mengeluarkan beberapa curhatan. Ketika memutuskan bergabung ke kabinet Jokowi-Ma’ruf pada 2019, Prabowo mengaku banyak yang mem-bully-nya. Prabowo juga menyebut berbagai pihak menyebutnya sering dibohongi dan dikhianati selama berpolitik.
Terkait pernyataan dibohongi dan dikhianati, korelasinya dapat kita lihat sejak tahun 2009. Pada 2009, Prabowo dan PDIP disebut menandatangani Perjanjian Batu Tulis, yang mana PDIP akan mendukung Prabowo sebagai capres di 2014. Namun, seperti yang dicatat sejarah, dukungan PDIP jatuh kepada Jokowi.
Selain itu, ada pula peristiwa menarik ketika sosok yang didukung Prabowo justru berbalik menjadi rival politiknya. Pada Pilgub DKI Jakarta 2012, Prabowo sangat vokal mendukung Jokowi. Namun, pada Pilpres 2014 dan 2019, Jokowi justru menjadi rival yang mengalahkan Prabowo.
Kemudian, pada Pilgub DKI Jakarta 2017, dukungan Prabowo memiliki andil besar atas majunya Anies Baswedan. Namun, sekali lagi, sosok yang didukungnya itu berpotensi menjadi rival di Pilpres 2024 mendatang.