Salah satu pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi, menilai Pilpres 2024 akan diisi oleh dua paslon. Menurutnya, kalkulasi kemenangan akan sulit dilakukan jika terdapat lebih dari dua paslon karena akan ada dua putaran.
Itu misalnya terlihat di Pilgub DKI Jakarta 2017 ketika pasangan Ahok-Djarot kalah di putaran kedua, padahal menang di putaran pertama.
Analisis yang disampaikan Jusuf terlihat seirama dengan gestur dan variabel politik yang terlihat. PDIP, partai paling dominan saat ini, secara terang-terangan menginginkan dua paslon.
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan juga terus dirongrong. Pun demikian dengan menguatnya isu pembentukan Koalisi Besar. semua isu itu mengarah pada dua paslon di Pilpres 2024.