Meskipun disebut sebagai militer dengan perkembangan paling pesat di dunia, Indonesia jarang melakukan latihan militer komprehensif dengan Tiongkok. Salah satu alasanya kemungkinan karena Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) menonjol dikarenakan mereka mengabdi untuk partai (partyism), bukan nationalism.
Selain itu, strategi, teknologi militer, dan pengalaman tempur PLA belum teruji secara komprehensif di medan sebenarnya, berbeda dengan militer Amerika Serikat. Sistem komando yang usang, kritik internal militer, hingga korupsi mengakar menjadi faktor yang dapat dikatakan melemahkan PLA. Hubungan militer Indonesia dan AS juga berpengaruh karena telah terjalin sejak Orde Baru (Orba).