Tensi terkini di antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh tampaknya hanya bagian dari proses politik yang memang sangat dinamis. Itu dapat dilihat dari riwayat politik ketika menjadikan Jokowi sebagai pivotnya.
Di luar konteks duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2009 setelah, semua tampak berawal di Pilgub DKI Jakarta 2012 saat Prabowo Subianto mendukung Jokowi. Dua tahun kemudian, keduanya justru berduel di Pilpres 2014, Pilgub DKI Jakarta 2017 (secara tidak langsung), serta Pilpres 2019. Namun setelah kalah, Prabowo dirangkul oleh Jokowi dan sempat tampak diendorse sebagai capres 2024 sebelum PDIP mengusung Ganjar Pranowo.