Selain mendapat kritik, motivasi Presiden Jokowi dipertanyakan setelah menyebut memiliki data intelijen mengenai arah dan kepentingan parpol jelang kontestasi elektoral tahun depan.
Namun, satu interpretasi yang muncul adalah Presiden Jokowi ingin memberikan sinyal politik bahwa meski bukan ketum parpol, dirinya bisa melihat dari dekat kepentingan para aktor politik di Pemilu dan Pilpres 2024.