Media asal Inggris, The Economist, memuat sebuah tulisan yang mempertanyakan nasib Indonesia setelah Presiden Jokowi lengser. Salah satu poin yang menarik dari tulisan tersebut adalah mereka menyoroti hubungan antara Indonesia dan Tiongkok yang dinilainya semakin erat di era Jokowi.
Akibatnya, media tersebut mengatakan Indonesia menjadi cenderung melunak dalam merespons isu internasional yang dihadapi Tiongkok, salah satunya adalah isu kekerasan pada etnis Uyghur. Di saat yang bersamaan The Economist juga menilai manuver Indonesia mendapatkan kerja sama ekonomi dengan negara Barat semakin rumit karena kedekatannya dengan Tiongkok.
Oleh karena itu, menarik juga untuk dipertanyakan, apakah presiden Indonesia setelah Jokowi akan mempertahankan keeratan dengan Tiongkok, atau justru sebaliknya?