Kematangan politik Partai Golkar dinilai sedang diuji setelah terkesan ditinggal PPP dan PAN di KIB jelang 2024. Dengan fleksibilitasnya, Partai Golkar dianggap akan lebih ideal untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.
Selama kiprahnya di pemilu setelah Reformasi, Partai Golkar sendiri memang tetap konsisten di tiga besar sebagai parpol terkuat. Namun, capres yang diusung maupun didukungnya selalu kalah dan baru sekali menang pada Pilpres 2019 lalu.