Diplomasi pertahanan yang dijalankan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Uni Emirat Arab (UEA) tampaknya telah membuahkan hasil. Bersama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) UEA, Prabowo berhasil “menggolkan” kerja sama dengan badan-badan usaha milik negara (BUMN) industri pertanahan, seperti PT Dirgantara Indonesia (PTDI), PT PAL, dan PT Pindad.
Khairul Fahmi, anggota Tim Litbang PinterPolitik, menilai bahwa langkah diplomasi pertahanan ini merupakan langkah yang cerdas. Pasalnya, dengan rangkaian kerja sama tersebut, Indonesia bisa memperluas pasar bagi produk-produk pertahanannya.