Pada 2 Maret 1957 silam, sebuah gerakan bernama Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) dideklarasikan oleh tokoh-tokoh militer dan sipil di Indonesia Timur. Berpusat di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), gerakan ini menyuarakan keadilan pembangunan ekonomi bagi daerah-daerah di luar Jawa.
Namun, dalam perjuangannya, Presiden Soekarno mengecap Permesta sebagai pemberontakan. Konflik bersenjata pun akhirnya terjadi antara pemerintah pusat dan Permesta – salah satunya adalah pemboman Manado oleh Angkatan Udara RI (AURI) pada 1958.
Permesta pun akhirnya mencari bantuan di sejumlah negara asing, seperti Singapura dan Filipina. Namun, dengan secara mengejutkan, Amerika Serikat (AS) pun akhirnya muncul dengan memberikan bantuan senjata.