Pakar transportasi Djoko Setijowarno nilai driver online sebagai bisnis gagal. Pada 2016, aplikator janjikan pendapat sebesar Rp8 juta per bulan, tapi rata-rata pendapatan driver hanya Rp3,5 juta per bulan. Ini terjadi karena aplikator tidak batasi jumlah driver, sehingga terjadi ketidakseimbangan supply dan demand.