Dalam bukunya Presidensialisme Multipartai di Indonesia, Djayadi Hanan menulis cerita menarik di balik keputusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sebagai cawapres di Pilpres 2009. Disebutkan, keputusan itu membuat partai koalisi kecewa karena merasa diabaikan. Mereka bahkan akan memberontak dengan mengusung calonnya sendiri. Namun SBY bergerak cepat dengan menawarkan posisi menarik dan strategis. SBY berhasil meredam gejolak dan memperoleh kemenangan telak dengan &3,8 juta suara (60,8%).