Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik kebijakan subsidi kendaraan listrik yang diberlakukan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Pasalnya, Anies menilai solusi itu kurang tepat.
Beberapa alasannya adalah emisi karbon mobil listrik yang masih lebih tinggi dibandingkan bus bertenaga bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, bertambahnya jumlah mobil listrik justru malah berkontribusi terhadap kemacetan.
Oleh sebab itu, Anies mengusulkan bahwa gagasan ke depannya yang perlu didorong adalah demokratisasi transportasi yang menekankan pada penggunaan kendaraan umum bertenaga listrik. Baginya, kendaraan umum bukan hanya memindahkan orang dan barang, melainkan juga meningkatkan rasa kesetaraan dan persatuan.