HomeNalar PolitikUpaya Berlanjut Menangkal “HOAX” Di Internet

Upaya Berlanjut Menangkal “HOAX” Di Internet

Kecil Besar

Untuk situs dilakukan penapisan (penyaringan). Untuk medsos, bekerja sama dengan penyedia medsosnya yang mayoritas dari luar negeri, Facebook, Twitter, dan sebagainya.

pinterpolitik.comJumat, 30 Desember 2016

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus menangkal penyebaran berita palsu alias hoax di internet. Sejauh ini, hampir 800 ribu situs yang menyebarkan hoax di internet. Ada wacana pembentukan satgas khusus terkait masalah hoax di internet.

Hal itu dikemukakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Ia mengatakan, pemerintah akan menindak tegas situs dan media sosial yang menyebarkan hoax dan ujaran kebencian di internet. Ada dua yang akan ditangani, yakni situs dan media sosial. Cara penanganan keduanya berbeda.

Untuk situs dilakukan penapisan (penyaringan). Untuk medsos, bekerja sama dengan penyedia medsosnya yang mayoritas dari luar negeri, Facebook, Twitter, dan sebagainya.

Menurut Rudiantara, pemerintah akan melakukan metode penanganan tersebut secara terus- menerus. Termasuk dengan wacana pembentukan satgas khusus terkait masalah hoax di internet.

“Satgas atau apa pun, bagi saya hanya masalah formulasi untuk lebih cepatnya lagi. Tapi, bagi kami yang penting adalah tidak berhenti untuk melawan hate speech, hoax, provokasi, dan sebagainya,” kata Rudiantara. (dtk.com/E19)

Baca juga :  Open Loker Cawapres 2029, Puan Maharani? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...